Kamis, 10 Januari 2013


AKUNTANSI MANAJEMEN
MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS
KELAS 3 E MANAJEMEN



DI SUSUN OLEH:
NAMA                           :  SRI ANDRIANI                          
NIM                               :  111213172
JURUSAN                     :   S1- MANAJEMEN
SEMESTER/KELAS      :   III / 3 E Manajemen




SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RAHMANIYAH SEKAYU
TAHUN AKADEMIK 2012/2013



MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS

I.    PENDAHULUAN
         Akuntansi aktivitas atau activity Based Costing Merupakan kunci operasionalisasi akuntansi pertanggungjawaban dan pengendalian. Proses merupakan kumpulan aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk melaksanakan tujuan tertentu.Memperbaiki proses berarti memperbaiki cara aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan. Jadi, manajemen aktivitas, bukan biaya, merupakan kunci kesuksesan system pengendalian manajemen dalam lingkungan yang dinamis. Menyadari bahwa aktivitas adalah titik kritis untuk memperbaiki harga pokok produk dan pengendalian yang efektif merupakan dasar munculnya pandangan baru tentang proses bisnis yang disebut MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY BASED MANAGEMENT = ABM )
Oleh karena itu, kamiakan mencoba membahas tentang manajemen berdasakan aktivitas dalam makalah ini.

II.  PEMBAHASAN
1.      MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS
         Manajemen berdasarkan aktivitas adalah suatu system yang terintegrasi yang, yang mengarahkanperhatian manajemen pada aktivitas – aktivitas yang dapat memperbaiki nilai – nilai yang diterima konsumen ( customer value ) dan meningkatkan laba yang diperoleh dengan menyediakan nilai – nilai yang sudah diperbaiki tersebut.Manajemen berdasarkan aktivitas mencakup perhitungan harga pokok dan analisis nilai proses, jadi mencakup dua dimensi yaitu Dimensi Biaya dan Dimensi Proses. Dimensi biaya memberikan informasi biaya mengenai sumber daya, aktivitas, produk, dan pelanggang ( dan biaya-biaya lain yang diperlukan ). Seperti yang disajikan, biaya sumber daya ditelusuri ke aktivitas dan kemudian biaya aktivitas dibebankan pada produk dan pelanggang. Aktivitas berbasis biaya ini berguna untuk perhitungan – perhitungan harga pokok, manajemen biaya yang bersifat strategis dan analisis taktis. Sedang Dimensi Proses memberikan informasi tentang aktivitas apa yang dilakukan (What), mengapa dilaksanakan (Why), bagaimana sebaiknya suatu aktivitas dilaksanakan (How). Untuk memahami bagaimana Dimensi proses berkaitan dengan perbaikan yang berkesinambungan, perlu memahami lebih dalam tentang analisis nilai proses.
         Analisis nilai proses mendefinisikan akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan aktivitas, berfokus pada pertanggungjawaban aktivitas bukan pada biaya, dan menekankan maksimisasi kinerja system secara menyeluruh bukan kinerja individu. Analisis nilai nproses memungkinkan konse akuntansi pertanggungjawaban kontemporer dapat dijalankan. Analisis nilai proses memusatkan pada tiga aspek yaitu analisis penggerak, analisis aktivitas, dan analisis kinerja.

  •           Analisis Penggerak

         Mengelola aktivitas memerlukan pemahaman  tentang apa yang menyebabkan biaya aktivitas. Setipa aktivitas memiliki masukan dan keluaran. Masukan aktivitas (activity input) merupakan sumber daya yang dibutuhkan oleh aktivitas untuk memproduksi keluaran. Keluaran aktivitas ( activity output ) merupakan hasil atau produk dari aktivitas. Ukuran keluaran aktivitas ( activity output measure ) menunjukan berapa banyak aktivitas tersebut dilakukan dan merupakan ukuran yang dapat dikuantifikasi.
         Ukuran keluaran yang efektif adalah ukuran dari permintaan yang ditempatkan pada aktivitas dan itulah yang disebut penggerak aktivitas ( activity driver ). Dengan berubahnya permintaan aktivitas, biaya aktivitas juga berubah. Namun, ukuran keluaran, mungkin tidak dan biasanya tidak berhubungan dengan penyebab utama biaya aktivitas, ukuran tersebut merupakan konsenkuensi dari aktivitas ynag dilakukan. Tujuan dari analisis penggerak adalah untuk mencari penyebab utama. Jadi analisis penggerak adalah usaha untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penyebab utama biaya aktivitas.

  •           Analisis Aktivitas

        Analisis aktivitas merupakan inti analisis proses. Analisis aktivitas merupakan proses mengidentifikasi, menyusun gambaran dan mengevaluasi aktivitas – aktivitas dalam suatu organisasi. Analisis tersebut seharusnya dapat mengidentifikasi aktivitas apa yang dikerjakan, berapa banyak orang yang melaksanakan aktivitas tersebut, waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas, serta melakukan penilaian aktivitas organisasi, termasuk rekomendasi untuk memilih dan menerapkan aktivitas yang menambah nilai. Langkah terakhir ini merupakan tahap paling penting dalam menklasifikasikan aktivitas penambahan nilai dan aktivitas bukan penambahan nilai.
         Yang dimaksud aktivitas penambah nilai adalah aktivitas yang perlu dilakukan untuk menjaga agar perusahaan tetap bertahan dan berkembang dalam bisnis yang dijalankannya. Sejumlah aktivitas, yang perlu dilakukan adalah aktivitas yang dimaksudkan memenuhi ketentaun hukum yang disepakati. Sementara aktivitas perusahaan yang lain disebut dengan discettionary activity diklasifikasikan sebagai aktivutas penambah nilai karena memenuhi tiga kondisi yaitu :
·               Aktivitas yang mampu menghasilkan perubahan suatu keadaan (change of state).
·               Perubahan sifat tersebut tidak dapat dicegah oleh aktivitas sebelumnya.
·               Aktivitas tersebut memungkinkan aktivitas lain dapat dilaksanakan.
         Sedangkan aktivitas bukan penambahan nilai merupakan aktivitas yang tidak perlu dilakukan karena tidak membuat perusahaan dapat bertahan atau berkembang dalam bisnisnya. Aktivitas ini tidak dapat memenuhisalah satu dari tiga syarat yang harus ada dalam aktivitas yang menambah nilai. Kegagalan memenuhi dua syarat yang pertama merupak hal yang sering dijumpai dalam aktivitas perusahaan.
         Jadi, analisis aktivitas adalah bagaiman menghilang keborosan. Jika keborosan dapat dihindarkan, maka biaya dapat dikurangi. Pengurangan biaya mengikuti hilangnya pemborosan. Dengan demikian yang dikendalikan adalah penyebab biaya bukan biayanya.
  •           Pengukuran Kinerja

         Penilaian terhadap seberapa baik suatu aktivitas atau proses dilaksanakan merupakan hal yang sangat mendasar bagi manajemen dalam upaya untuk memperbaiki profitabilitas. Ukuran prestasi aktivitas dapat dinilai atas dasar keuangan dan non keuangan. Ukuran ini dirancang untuk menilai seberapa baik suatu aktivitas dilaksanakan dan apa hasil yang telah dicapai. Mengukur prestasi aktivitas terletak pada tiga Dimensi yaitu : Efisiensi, Kualitas, dan Waktu.
      EFISIENSI berfokus pada hubungan antara masukan aktivitas dan keluaran aktivitas.
KUALITAS berhubungan dengan pelaksanaan aktivitas yang benar pada saat pertama dilakukan.
WAKTU yang lebih lama berarti lebih banyak konsumsi sumber daya dan kekurang mampuan untuk bereaksi terhadap permintaan pelanggan.


 PENILAIAN AKTIVITAS BERDASARKAN UKURAN KEUANGAN

1. Laporan Biaya Penambahan Nilai dan Bukan Penambahan Nilai
         Biaya penambahan nilai merupakan satu-satunya biaya yang seharusnya terjadi dalam perusahaan. Biaya standar penambah nilai menghendaki penghapusan seluruhnya aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Biaya standar yang mempunyai nilai tambah menghendaki juga penghapusan aktivitas yang tidak efisien yang perlu tapi tidak dilaksanakan secara efektif. Menetapkan standar penambah nilai tidak berarti bahwa standar tersebut tidak dapat dicapai dengan segera. Ukuran operasional nonkeuangan dapat digunakan untuk pengurangan biaya bukan penambah nilai. Mengukur efisiensi pekerja dan supervisor bukanlah cara untuk menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Sebaliknya, memfokuskan pada aktivitas dan menyediakan insentip untuk memperbaiki proses adalah pendekatan yang lebih produktif karena memperbaiki proses seharusnya mengarahkan pada hasil yang lebih baik.
         Biaya yang dapat memberikan nilai tambah dapat dihitung dengan mengalihkan standar ideal dengan harga standar. Biaya bukan penambah nilai dapat dihitung dengan cara mengalih selisih tingkat aktivitas sesungguhnya dengan tingkat aktivitas standar, dikalikan dengan harga standar per unit.

Berikut bernilai tambah
Biaya bernilai tambah = SQ × SP
Biaya tidak bernilai tambah = ( AQ – SQ ) × SP
      Dimana, SQ  =   Tingkat keluaran bernilai tambah untuk suatu aktivitas 
               SP  =   Harga standar per unit ukuran keluaran aktivitas
AQ =   Kuantitas actual dari keluaran aktivitas yang digunakan atau kuantitas actual dari kapasitas aktivitas yang diperoleh.
2.       Benchmarking
         Pendekatan lain dalam penentuan standar yang digunakan untuk membantu mengidentifikasi peluang perbaikan aktivitas disebut benchmarking yang merupakan praktek terbaik sebagai standar untuk mengevaluasi kinerja aktivitas. Dalam satu organisasi, dilakukan perbandingan antara unit yang berbeda yang melakukan aktivitas yang sama. Unit dengan kinerja yang baik ditetapkan sebagai standar. Sementara itu, unit yang lain menjadikan standar sebagai target yang harus dipenuhi atauoun dilampaui. Tujuan dari pendekatan ini adalah menjadi yang terbaik dalam pelaksanaan aktivitas dan proses.

3.       Anggaran Fleksibel Aktivitas
         Anggaran fleksibel aktivitas memungkinkan dilakukannya prediksi biaya aktivitas yang akan terjadi dengan berubahnya aktivitas. Analisis varians dalam kerangka aktivitas ini membuat manajer dapat membagi biaya aktivitas menjadi komponen bernilai tambah dan tidak bernilai tambah. Membedakan antara dampak biaya dan dampak volume, serta melaporkan biaya kapasitas aktivitas yang digunakan atau yang tidak. Juga kemampuan untuk menghitung biaya dari berbagai tingkat penggunaan aktivitas memungkinkan perhitungan biaya yang diperkirakan sebagai standar aktivitas interim.


  UKURAN NONKEUANGAN BAGI KINERJA AKTIVITAS
         Penilaian atas dasar ukuran nonkeuangan, disamping ukuran keuangan, menjadi penilaian utama kinerja manajemen dalam lingkungan manufakur maju. Ukuran tersebut mencakup tentang kualitas produk, kecepatan pengiriman produk pada pelanggan, pengendalian persediaan, pengendalian, sisa persediaan, manajemen mesin dan pemeliharaan. Walaupun pengendalian biaya masih tetap merupakan pertimbangan penting, namun perhatian manajemen dalam akuntansi pertanggungjawaban kontemporer lebih diarahkan pada cost driver yang menyebabkan suatu biaya terjadi. Pengendalian terhadap factor – factor nonkeuangan diyakini pada akhirnya akan memberikan keuntungan maksimal pada perusahaan.

      III. KESIMPULAN
         Manajemen berdasarkan aktivitas adalah suatu system yang terintegrasi yang mengarahkan perhatian manajemen pada aktivitas – aktivitas yang dapat memperbaiki nilai-nilai yang diterima konsumen ( costumer value ) dan meningkatkan laba yang diperoleh dengan menyediakan nilai-nilai yang sudah diperbaiki tersebut.
         Manajemen berdasarkan aktivitas mencakup perhitungan harga pokok dan analisis nilai proses, jadi mencakup 2 dimensi yaitu Dimensi Biaya dan Dimensi Proses.

      IV. REFERENSI

  • ·      Bambang Hariadi, Akuntansi Manajemen Sudut Pandang, BPFE, Yogyakarta, 2002
  • ·      Don R. Hansen dan Maryanne M. Mowen, Akuntansi Manajemen, Erlangga, Jakarta, 1999

^_^Sri Andriani